Uang adalah darah dari perekonomian. Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D menganalogikan uang sebagai darah karena uang merupakan salah satu unsur utama dalam sebuah sistem ekonomi. Sedangkan para bendahara adalah ‘kran’ dari aliran darah sehingga bendahara memainkan peran krusial dalam sistem ekonomi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada dalam kegiatan pembukaan Pelatihan dan Sertifikasi Bendahara Pengeluaran pada Senin, 27 Agustus 2018. Kegiatan yang diikuti oleh 58 orang bendahara dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah dari Kabupaten Bogor ini berlangsung selama tiga hari mulai Senin, 27 Agusutus 2018 sampai dengan Rabu, 29 Agustus 2018.
Senada dengan pernyataan Eko Suwardi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, H. Didi Kurnia, S.H., M.Si juga membenarkan bahwa para bendahara memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Menurutnya para bendahara merupakan ujung tombak pengelolaan keuangan daerah. Selaras dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah maka diperlukan kecakapan dan keterampilan khusus para bendahara dalam membelanjakan anggaran daerah.
Didi Kurnia menambahkan tujuan penyelenggaraan pemerintahan adalah untuk mensejahaterakan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera dapat terwujud dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Tata kelola pemerintahan yang baik berasal dari kinerja aparatur yang mumpuni. Sedangkan aparatur yang mumpuni berasal dari kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak. Sehingga selain bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para aparatur pemerintah, usaha pemerintah Kabupaten Bogor dalam menggandeng akademisi juga bertujuan untuk melakukan sinergi antara ilmu pasti dengan ilmu ‘kebiasaan’ dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.