The discourse regarding Islamic accounting is increasingly being heard along with the development of Islamic entities. Sharia accounting is needed for recording financial transactions carried out by Sharia entities, both Islamic financial entities and non-financial Sryariah entities such as zakat institutions and waqf institutions. This need has been accommodated with sharia accounting standards by the IAI Sharia Accounting Standards Board (DSAS-IAI) which includes the presentation of financial reports for sharia entities.
UGM Rector, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng., IPU., ASEAN Eng., Issued Form Letter Number 1683 / UN1.P / HKL / TR / 2020 Concerning the Maximum Limitation of Activities at the UGM Campus.
According to the rector, the issuance of the form letter had considered several things, such as the number of positive Covid-19 patients and patients under surveillance had increased significantly both in the Special Region of Yogyakarta (DIY) and at the national level. Also, the capacity of health screening and nursing care equipment in hospitals is limited as well as a large number of non-correspondence activities are still carried out on campus.
Regional Government Financial Report Analysis/Interpretation Training
Batch 1 : February 06-07, 2020
Batch 2 : February 20-21, 2020
Batch 3 : March 12-13, 2020
Sharia financial industry development has reached significant progress. The development requires an accounting system that accommodates unique characteristics of sharia financial institutions. Sharia entities such as Zakat, Infaq and Alms (ZIS) institutions as well as endowments and Islamic financial institutions are required to be able to account properly and transparently for the mandate entrusted by the people. But on the other hand Master of Accounting Study Programs that open the concentration of Islamic Accounting are still rare. Answering the need for professional and competent sharia accounting graduates in the Fiqh and Muamalah Accounting fields, the Master of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Universitas Gadjah Mada open a Sharia Accounting Concentration.
Era reformasi telah melahirkan otonomi daerah, dimana pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk mengelola pemerintahannya berdasarkan Undang-Undang. Otonomi daerah juga memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengelola keuangannya sendiri. Hal tersebut meningkatkan kebutuhan akan Ilmu Akuntansi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan. Pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Akuntansi pada organisasi pemerintah kemudian memunculkan istilah Akuntansi Sektor Publik. Di Indonesia, organisasi yang berorientasi bukan laba didominasi oleh organisasi pemerintah, sehingga istilah Akuntansi Sektor Publik kemudian menjadi identik dengan istilah Akuntansi (Sektor) Pemerintahan
Penyebutan kata “sektor” menempatkan Akuntansi Sektor Publik sebagai subordinat atau cabang dari Ilmu Akuntansi yang lebih besar. Penggunaan kata “sektor” pada Akuntansi Sektor Publik atau Akuntansi Sektor Pemerintahan terasa mengecilkan Akuntansi pada organisasi ini. Fenomena ini menunjukkan seolah-olah Akuntansi Publik merupakan cabang dari suatu “dunia” Akuntansi yang lebih besar. Padahal sesungguhnya Akuntansi Publik adalah Akuntansi yang memiliki hulu sendiri yang terpisah. Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap Akuntansi Publik, forum Dosen Akuntansi Publik (FDAP) bekerjasama dengan Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Focus Group Discusion “Akuntansi Publik: Posisi dan Teori Dasarnya”.Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 1 Desember 2018 di Kampus FEB UGM ini dihadiri sedikitnya oleh 180 orang dosen bidang keilmuan Akuntansi dari berbagai universitas dan perguruan tinggi di Indonesia. Adapun tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membahas perbedaan Akuntansi Publik dan Akuntansi Bisnis dari perspektif teori serta dari perspektif implikasi kebijakan. Selain hal tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk membahas struktur dan objektif kurikulum strata 1 dan strata 2.
Kegiatan FGD FDAP ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Alumni dan Kerjasama, FEB UGM Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand. Oecon.,Ph.D. dilanjutkan dengan launching buku Akuntansi Publik yang merupakan karya dosen-dosen FEB UGM. Buku Akuntansi Publik diserahkan oleh Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand. Oecon.,Ph.D. kepada ketua FDAP Dr. Harnovinsyah, Ak., M.Si. sebagai simbol sumbangsih FEB UGM kepada bidang keilmuan Akuntansi.
Kegiatan FGD dilanjutkan dengan paparan dan diskusi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A, A.k, CA yang memaparkan mengenai “Perbedaan Akuntansi Publik dengan Akuntansi Bisnis dari Perspektif Praktek” serta Irwan Taufiq Ritonga, M.Si., Ph.D, Ak., CA yang memaparkan materi “Perbedaan Akuntansi Publik dengan Akuntansi Bisnis dari Perspektif Teori” adapun diskusi pada sesi pertama dipandu oleh Dr. Fahruzaman, SE., M.Si, Ak. CA sebagai moderator. Wakil Menteri Keuangan Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A. turut menyempatkan diri untuk hadir sebagai salah satu narasumber di sela-sela kesibukannya di Kementerian Keuangan. Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A menyampaikan paparan mengenai Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Negara.
FGD sesi II dilanjutkan dengan paparan dari Prof. Dr. Indra Bastian, M.B.A., CMA. dengan topik “Struktur dan Objective: Mata Kuliah Akuntansi Publik S1” dan paparan mengenai “Struktur dan Objectives: Mata Kuliah Akuntansi Publik S2/S3” disampaikan oleh Prof. Erlina, SE, MSi, Ph.D, Ak, CA. FGD sesi II dipandu oleh Dr. Icuk Rangga Bawono, SE., M.Si, Ak. CA sebagai moderator.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi ajang pertemuan dan tukar pikiran para pendidik dan peneliti di bidang Ilmu Akuntansi dan memberikan masukan terhadap perkembangan Ilmu Akuntansi sebagai rujukan bagi pengembangan bidang keilmuan Akuntansi
Master of Accounting (MAKSI) Faculty of Economics and Business (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) organized graduation ceremony on Thursday, January 23, 2019 in Learning Center (LC) Hall, FEB UGM. The ceremony was opened by the Secretary of Master of Accounting FEB UGM, Mr.Irwan Taufiq Ritonga, M.Bus., Ph.D., CA .
Our student scientific papers were successfully approved at the National Symposium on Accounting (SNA) 2018 in Samarinda, East Kalimantan. The papers are:
No | Judul | Penulis |
1 | Transparency Analysis of Web-Based Regional Financial Management of Local Government in Sulawesi | Nuansa Gilang Insani, Irwan Taufiq Ritonga |
2 |
Local Government Clustering in Indonesia for Optimal Analysis of Financial Condition
|
Panji Ari Sasongko, Irwan Taufiq Ritonga |
3 | Design of Uncollected Receivable Accounts Elimination (Study on Restaurant Tax Receivables in Bantul) | Shofi Rahmawati, Irwan Taufiq Ritonga |
4 | Analysis of Disclosure Rate of Local Government Financial Statements in Indonesia | Ratih Indah Veranti, Irwan Taufiq Ritonga |